Parenting
Islami : 3 Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam
Islam mempunyai dasar
dan tata cara tersendiri dalam mendidik anak. Karena dalam Islam, anak memiliki
peran yang sangat penting.
Al-Quran Telah Memberikan Panduan yang Jelas dalam Mendidik Anak
Parenting Islami, Salah Satu Konsep Mendidik
Anak
Saat menikah dan kemudian berharap memiliki
seorang anak; seharusnyalah kita juga telah mempersiapkan konsep seperti apa
yang hendak kita terapkan dalam mendidik anak kita kelak, karena mendidik anak
dalam Islam memiliki tata cara dan aturan tersendiri.
Di dalam Islam, anak memiliki kedudukan
tersendiri yang harus kita jadikan pegangan dalam memilih model/cara mendidik
anak yang akan kita lakukan.
Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam
Mendidik anak dalam Islam harus didasarkan
pada petunjuk dari Allah, yaitu Al-Quran, karena Al-Qur’an tidak hanya membahas
tentang kewajiban anak kepada orang tua, namun juga kewajiban orang tua kepada
anaknya.
Dan berikut ini adalah pandangan Al-Quran
tentang anak, yang perlu kita ketahui dalam mendidik anak :
1. Anak sebagai Amanah bagi Orangtuanya
Selayaknya para bijak mengatakan bahwa
sesungguhnya anak-anak bukanlah milik kita; mereka adalah titipan dari Allah
kepada kita. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mendidik anak
sesuai dengan yang telah Allah perintahkan. Jadi, adalah kesalahan bagi orang
tua apabila seorang anak jauh dari ajaran Islam.
2. Anak sebagai Generasi Penerus
Anak adalah harapan di masa depan; merekalah
kelak yang akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama dan bangsa. Jadi
wajib bagi kita mendidik mereka untuk menjadi generasi tangguh di masa depan.
Lebih jauh, Allah memerintahkan kita sebagai orang tua untuk menjauhkan mreeka
dari api neraka kelak.
3. Anak adalah Tabungan Amal Kita di Akhirat
Seperti telah kita tahu, bahwa selain amal
kita di dunia, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang saleh
merupakan amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari penghitungan
kelak. Jadi, mendidik anak sesuai perintah Allah tetaplah merupakan keuntungan
bagi diri kita juga pada akhirnya.
4. Anak adalah Penghiburan dan Perhiasan Dunia bagi Orang Tuanya
Anak adalah perhiasan bagi orang tua. Di satu
sisi, ia akan menjadi penghibur di kala lelah dan kesusahan melanda, namun di
satu sisi, ia juga dapat menggelincirkan dari jalan Allah.
Berdasar pemahaman akan kedudukan anak dalam
al-Qur’an diatas, maka ada 3 kewajiban orang tua dalam mendidik anak, yaitu:
·
Memberikan Dasar
Hubungan Harmonis dengan Allah SWT (Habbuminnallah)
Sebagai orang tua kita harus dapat mengenalkan
kepada anak-anak kita siapa Allah dan mengapa kita wajib taat padaNya. Ketaatan
itu tidak karena Allah adalah pencipta, dan pemilik kita, namun karena dengan
taat kepadaNya, hidup kita akan menjadi lebih baik dan bahagia.
Dengan memberikan dasar sedemikian, maka anak
tidak akan menganggap Allah sebagai sebagai “hakim” atau “pengawas”; namun
sebagai zat yang memang kita butuhkan keberadaanNya. Hal inilah yang harus kita
jadikan landasan utama dalam mendidik anak sekaligus merancang pola asuh yang
tepat baginya.
Salah satu cara untuk memberikan dasar
habbuminnallah adalah dengan mengajarkan shalat kepada anak semenjak kecil. Dan
kemudian mulai memberikan pengertian mengapa kita harus shalat, apa manfaat
shalat dan seterusnya.
·
Memberikan dasar
hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekelilingnya
Dalam Islam, hubungan antar manusia
(hablumminanas), sama pentingnya dengan hubungan manusia dengan Allah
(hablumminnallah). Bahkan nabi Ibrahim berdoa kepada Allah: “… agar mereka
dicintai orang-orang…” Jadi, wajib bagi kita mengajarkan tata cara pergaulan
yang baik dengan sesama dan dilandasi rasa saling hormat-menghormati; serta
mampu bersikap asertif.
·
Memberikan dasar yang
kuat guna menghadapi tantangan jaman
Nabi pernah bersabda bahwa Beliau
mengkhawatirkan umat dibelakangnya yang akan seperti busa di lautan; banyak
namun tidak berpendirian. Hal semacam inilah yang harus kita pertimbangkan saat
merencanakan pendidikan dasar bagi anak-anak kita.
Misalnya bagaimana agar ia menjadi anak yang
kuat imannya, santun kepada sesama, serta kuat pula ilmunya. Ilmu akan membuat
ia mampu bertahan serta senantiasa memiliki jalan ikhtiar untuk keluar dari
permasalahan yang ia hadapi.
Nah, mari Parents, kita koreksi
kembali apakah telah benar langkah yang kita ambil dalam mendidik anak kita di
rumah. Jika masih ada yang kurang, mari kita lengkapi, jika ada yang keluar
jalur, mari kita benahi.
Jika telah benar dan sesuai perintah Allah,
mari kita berdoa agar Allah senantiasa menjaga keistiqomahan, lisan dan hati
kita dari hal-hal yang tidak Allah kehendaki.
Sumber : theasianparent.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar